Tampilkan postingan dengan label Indonesian Articles. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Indonesian Articles. Tampilkan semua postingan

Senin, Februari 18, 2008

Sebuah Kesaksian - Kebaikan Tuhan

Oleh Sandy Suharjono

Shaloom !…

Sudah lama sekali Sandy ingin menulis mengenai hal ini. Satu kisah nyata mengenai kebaikan Tuhan kepada keluarga Sandy. Kiranya tulisan ini dapat menjadi satu kesaksian untuk menguatkan iman teman-teman yang terkasih. Dan saya tahu saya menulis ini karena Tuhan dan Roh Kudus menyetujuinya.

Saya pernah menganggap diri Saya adalah orang yang paling menyedihkan di dunia, kalau melihat jalan hidup saya sendiri. Semenjak kecil, saya mengikuti orang tua saya, sudah beberapa kali saya mengalami kejatuhan demi kejatuhan, kebangkrutan demi kebangkrutan. Bisa saya hitung dengan tangan saat ini sudah tiga kali kami mengalami kejatuhan tersebut.

Keluarga kami tadinya adalah keluarga Budhist, yang terikat dengan banyak kuasa-kuasa kegelapan. Kami sudah pergi kemana-mana, hampir semua paranormal terbaik kami kenal. Kami istilahnya sudah memegang kepercayaan kepada tujuh berhala, tujuh wihara, dan tujuh dukun ! (Pokoke terikat deh !), dan saya sudah tidak dapat menghitung, sudah berapa kali keluarga kami datang ke Gunung Kawi (bahkan menurut cerita mami, dari umur satu tahun saya sudah dibawa ke sana).

Kami mencari mereka seperti mencari dokter yang manjur, dokter yang memberikan berkat ! Kami buta bahwasanya berkat itu datang dari Surga dan dari Tuhan. Nyata-nyatanya berkat mereka itu berhasil baik, ayah saya berhasil dalam pekerjaannya sebagai kontraktor. Kami diberikan proyek ratusan juta rupiah, mobil banyak, kebutuhan sangat mencukupi. Tapi walaupun hidup seperti itu, hidup kami hampa sekali. Gelap tanpa terang.

Sesudah kami hidup di puncak, masalah demi masalah mulai menggerogoti, dari keluarga, keuangan, oh, macam-macam. Iblis yang sudah memberikan semuanya itu, datang kembali untuk mengambil semuanya (mereka adalah roh-roh teritorial dan belalang pelahap). Kami jatuh bangkrut ! Hilang semuanya !

Dari itu kita bangkit lagi, cari lagi dukun dan paranormal, tempat ziarah yang lebih top ! Yang lalu kurang berhasil. Eh, dasar Iblis itu pintar, dikasih lagi berkat, lalu habis lagi dengan cara-cara dunia (ingat, kesenangan dunia yang diberikan oleh iblis itu hanya nikmat sesaat, sehabis itu mereka akan menggerogoti pikiran tubuh dan jiwa kita). Saya memang pada waktu itu sudah aktif di gereja (sejak kecil juga ke gereja, tetapi kalo disuruh pegang shio, yach pegang juga). Saya mulai merasakan hal yang sangat aneh dalam rumah dan keluarga. Bencana demi bencana, dan jangan lupa kalau kita berhubungan dengan okultisme, maka ada roh guna-guna yang ingin mengguncang keluarga. Bahkan saya pernah sendiri, ketika berdoa, saya melihat bayangan putih mendekati saya dengan cepatnya, masuk dalam pikiran saya, seorang wanita, dan dia itu setan yang mengganggu saya. Oh, rumah dan toko dulu kami itu ditanami berbagai macam jimat dan kertas-kertas mantera. Sungguh tidak enak, rasa-rasanya banyak kekuatan yang mengganggu diri keluarga kami.

Akhirnya pada tahun 1989, saya mengajak orang tua saya untuk bertobat, akhirnya mereka mau. Mereka di baptiskan. Mereka melepaskan diri dari kuasa-kuasa lamanya. Puji Tuhan deh, akhirnya mereka bertobat juga (tapi saya sendiri waktu itu belum dibaptis).

Kami jadi sering ke gereja semenjak itu. Tetapi yang namanya iblis itu nggak senang kalo ada yang bertobat bukan ! Dan tentunya, Bapa kita di Surga juga mau ngetest kesetiaan kita. Lagi-lagi keluarga kami bangkrut ! Dan ini adalah kebangkrutan terbesar dalam sejarah keluarga kami.

Tahun 1990, merupakan tahun yang sangat gelap bagi keluarga kami. Saya sendiri kalau mengingatnya suka hancur sendiri. Saya waktu itu masih duduk di kelas dua di SMA Pangudi Luhur. Masa remaja saya tidak-lah menyenangkan, menurut saya. Kalau dirumah saya tertekan sekali, saya hanya senang ketika saya berkumpul dengan rekan-rekan dan teman-teman saya. Pada waktu itu kegoncangan dalam ekonomi keluarga tidak dapat terelakkan lagi, begitupula dalam keluarga. Orang tua saya sudah terpecah, dan mereka siap untuk bercerai. Bahkan Papi saya sudah menyewa pengacara untuk perceraian tersebut. Saya sebagai anak pertama, tidak bisa berbuat apa-apa. Rasanya saya ingin bunuh diri, narkotik atau ekstasi (sayang waktu itu belum ada). Tapi sebagai anak yang takut Tuhan saya hanya bisa mengadu dan berbicara kepada-Nya. Setiap malam saya berdoa dan menangis agar semuanya itu tidak terjadi. "Ya, Tuhan apa dosa kami sehingga kami mendapatkan semuanya ini !". Hal itulah yang saya serukan setiap hari. Sampai pada suatu saat saya berkata kepada Tuhan, "Tuhan saya berikan setengah nyawa saya hanya padaMu, bila saya, Engkau berikan umur sampai enam puluh tahun, biarlah saya hidup tiga puluh tahun saja, sisanya untukMu, asalkan kau satukan lagi keluarga kami".

Saya menjual diri saya kepada Tuhan Yesus, setiap malam, saya berdoa, menangis dan meratap (sekarang ketika saya menulis ini, rasanya saya mau nangis lagi (cengeng yach, cowoq kok cengeng !)).

Tuhan itu baik, Amien ! Dia dengar doa saya, saya tidak tahu bagaimana caranya Tuhan bergerak, yang tadinya kedua orangtua saya begitu bersikeras untuk bercerai, mereka bersatu lagi. Saya berpikir, biar kami gembel, yang penting keluarga bersatu lagi. Puji Tuhan. ! Yesus adalah Allah yang ajaib. Akhirnya kami pindah rumah, kami sungguh miskin dan tidak punya apa-apa. Bahkan ketika mau kontrak rumah sekalipun, kami tidak memiliki uang sama sekali ! Untunglah masih ada yang membantu kami.

Saya hidup dalam tekanan yang keras setiap hari, karna saya biasa hidup senang, sekarang saya harus merasakan hidup dari awal lagi, dari nol. Saya kasihan melihat papi saya, biasanya kalau ke proyek, papi tinggal pilih mobil yang mana ? Sekarang harus pergi dengan bus ! Saya hanya bilang, saya sungguh miskin !

Saya bagaimanapun harus bertahan hidup, saya selesaikan sekolah saya di PL, melihat teman-teman baik saya, satu demi satu berangkat ke luar negeri. Itu cita-cita saya dari kecil menuntut ilmu di US, tapi semuanya sirna, karna memang saya tidak memiliki uang sedikitpun untuk sekolah di sana. Saya ingin masuk Tarumanagara (karna lulus-nya cepat hanya 3 1/2 tahun), tapi Tuhan membawa saya ke Atma Jaya.

Saya menurut beberapa teman saya adalah orang yang periang, saya memang sedikit mudah dalam bergaul, saya cukup gila, tapi mereka tidak melihat hati saya yang hancur. Saya kadang sampai saat ini merasa masih butuh perhatian banyak dari teman-teman saya.

Keluarga kami mulai membangun lagi mulai dari nol. Sejak kejatuhan itu kami menjauhi Tuhan lagi, kami jadi murtad. Kristen hanya Kristen KTP. Kami dekat lagi dengan kuasa-kuasa. Tapi Tuhan itu baik, sedikit demi sedikit kami diangkat. Saya sendiri bingung, walaupun papi berkali-kali jatuh, tapi Tuhan selalu saja mengangkat papi cepat sekali, good Lord…good Lord. Akhirnya kita bisa membeli tanah dan membangun rumah kami sendiri. Tapi cobaan terus terjadi tidak henti, karena kami tidak lekat lagi dengan Tuhan.

Tahun 1996 merupakan titik bersejarah bagi pertumbuhan iman keluarga kami. Satu saat papa kena stroke, mukanya yang ganteng itu jadi miring, katanya karena gamparan guna-guna dari iblis (gitu kata paranormal). Selama satu tahun papa tidak dapat mencari uang, sakit keras ! Bahkan papi di pegang oleh ahli syaraf terbaik istana, yang menyuruh papi di operasi. Tetapi ketika saya tanya chance-nya, dokter bilang hanya 50%-50%, kalo sukses yach sembuh, kalo nggak yach jadi zombie, mayat hidup. Serem nggak sich ! Yach Tuhan apa lagi cobaan kami kali ini ?

Saya tidak memperbolehkan papi saya dioperasi, bahkan sudah disetujui oleh keluarga saya lainnya untuk di operasi di negri China. Akhirnya papi mengikuti pengobatan akupuntur, dan walaupun sedikit lama, mulai papi saya membaik. Cobaan demi cobaan, sampai pada akhir tahun 1996, kami bertemu salah satu rekan keluarga (seorang paranormal), dia menyarankan untuk kembali ke Tuhan. Karena Tuhan menghendaki keluarga kami kembali.

Semenjak saat itu kami mencoba kembali taat dan kembali ke gereja. Dan setelah itu pula Tuhan Yesus memulihkan keluarga kami secara menyeluruh. Walaupun keuangan keluarga kami sudah membaik sejak tahun 1993, tetapi kehampaan terus mengisi hati kami. Sampai ketika Tuhan sendiri yang mengisi hati kami dengan damai sejahtera dan suka cita. Puji Tuhan, kami merasakan berkat hanya dari pada Nya. Bukan berkat duniawi, bukan berkat iblis, melainkan berkat dari Allah Bapa, Tuhan Allah semesta alam. Amien !

Semenjak itu hidup saya sendiri dipulihkan, saya pernah ceritakan sebelumnya. Tuhan membisikkan saya untuk berpuasa selama empat puluh hari lamanya. Dan tepat pada hari keempat puluh, Tuhan menjawab saya, saya diterima di salah satu perusahaan internet untuk memulai riset skripsi saya, yang sudah terbentur selama satu tahun lebih.

Pada tanggal 13 Maret 1997 saya dibaptiskan, dan saya menerima Tuhan Yesus sebagai satu-satunya juruselamat. Dilanjutkan adik saya 17 Agustus yang lalu. Kini sekeluarga kami telah diselamatkan. Dan nyata kebaikan Tuhan dan mukzijat demi mukzijat Tuhan dinyatakan dalam hidup kami. Kami sungguh bersyukur kepada Tuhan, dan untuk itu pada tanggal 30 September yang lalu rumah kami diberkati setelah satu tahun lamanya kami tinggal disini. Kami menyerahkan seluruh harta kami kepada Tuhan pada hari itu. Kini kami tidak memiliki apa-apa, karena segalanya yang ada di bumi ini adalah kepunyaan-Nya.

Dan kesaksian ini saya sampaikan kepada seluruh undangan kami, dan kami sungguh bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus. Kami memberikan pujian ini kepada Tuhan (1 Tawarikh 29:11-12).

Ya Tuhan punyaMulah kebesaran dan kejayaan

Ya Tuhan punyaMulah kehormatan - kemasyuran dan keagungan

Segala yang di langit dan yang di bumi, kepunyaan-Mu

Hosana bagi sang raja, Hosana di tempat yang maha tinggi

Hosana-hosana, Hosana-lah bagi Dia !

Sungguh, apa yang ada pada diri kita merupakan titipan saja. Harta dan segala apa yang kita miliki itu seperti angin, datang dan pergi. Karena yang memilikinya adalah Tuhan. Tahukah konglomerat sebesar William Suryadjaya (konglomerat kedua Indonesia), dapat hancur dalam satu hari ! Adakah harta yang abadi ? Harta didunia akan habis dimakan ngengat, tapi harta di Surga akan abadi selamanya. Saya sering terpikir, kadang kita hidup hanya untuk mencari uang, dan kita dibudaki untuk itu. Kita tidak tahu bahwasanya kalau kita serahkan semuanya itu kepada Tuhan, Dia akan sediakan bagi kita. Ayat favorit saya adalah Filipi 4:19

"Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemulianNya dalam Kristus Yesus".

Bahkan sampai dibuatkan lagunya :

Allahku kan memenuhi keperluanku

Menurut kekayaan dan kemulianNya

Allahku kan mencukupi kebutuhanku

Di dalam Yesus Tuhan…..

Tiada yang mustahil bagi Dia

Ajaib s'gala perbuatanNya

S'gala perkara, Kutanggung dalam Dia

Di dalam kekuatan kuasaNya

Di dalam kekuatan kuasaNya…..

Untuk itu kami bersuka cita dan bertahan dalam dunia yang mulai sangat tidak ramah ini, apa yang kita rasakan saat ini, bencana demi bencana, kehancuran dan kegoncangan ekonomi, sudah menggerogoti kita. Oleh karena itu sebagai orang percaya kita haruslah bertahan. Kita harus mengucap syukur, walaupun kita tertekan sekali. Karena Tuhan pasti akan membantu, ingat pujian ini :

Jiwaku merindukanMu

Ya Allah yang hidup

Jiwaku haus kepadaMu

Ya Allah yang hidup

Kubersyukur kepada-Mu

Sumber pengharapanKu

Penolongku dan Allahku

Tiada yang seperti-Mu

Pada saat ini kalau kami dalam kesusahan, terlebih mami saya, dia hanya mengandalkannya kepada Tuhan, dan Tuhan memberikan jawaban yang dahsyat kepada kami. Kami mengingat ketika kami masih lemah dan tidak berdaya, kami menyayikan pujian-pujian :

Dengan hati bersyukur

Pada Allah yang hidup

Syukur karna dib'rikan anakNya, Yesus

Kini yang lemah dikuatkan

Yang miskin diperkaya

Karna kebaikannya pada Kita

Syukur…….

Sampai saat ini keluarga kami hanya mengandalkan Yesus, karena hanya dia yang bisa diandalkan. Tidak ada lagi didunia ini yang bisa diandalkan. Siapakah yang dapat diandalkan waktu kita miskin dan susah ? Saudarakah ? Temankah ? Mereka menjauhi kita kalau kita dalam kesusahan (ini saya alami sendiri loh !), tetapi hanya Tuhan yang mencari kita. Jadi dalam segala hal, yang harus kita cari adalah Tuhan. Karna sebesar apa masalah kita, tidak akan ada yang dapat membantu, kecuali Tuhan.

Saya menulis banyak sekali pujian di atas, karena saya sungguh bersyukur dan bersuka cita atas hidup saya. Saya sudah mengalami banyak kejadian dalam hidup saya, tapi yang terindah itu adalah saat saya dekat dengan pencipta saya, Tuhan yang telah menciptkan saya. Saya rindu sekali rekan-rekan juga merasakan hal yang sama.

Saya menulis semuanya ini, karena saya tahu saya harus bersaksi atas kebaikan Tuhan dalam hidup saya. Tulisan ini tidaklah baik, tidak ada yang istimewa. Sebagian rekan-rekan akan bilang, Sand elo mulai kehilangan akal budi yach, nulis tentang keluarga elo, mending bagus !

Yang saya banggakan dari tulisan saya ini, bukan keluarga saya dengan masa hitamnya, melainkan karena kebaikan Tuhan. Oh sungguh dahsyat, karena setiap kata yang saya tulis ini dalam bimbingan Roh Kudus, dan saya tahu Dia ingin rekan-rekan tahu. Bahwa Dia mengasihi anda semua. Dia ingin rekan-rekan tahu dan sadari waktunya sudah dekat, kita tidak boleh main-main dengan Tuhan.

Saya menulis semuanya ini, agar dunia tahu bahwa Allah itu baik, bahkan dalam kegelapan yang tidak terselami sekalipun, sinarNya akan menerangi kita.

Terima kasih rekan-rekan sudah mau membaca tulisan ini. Kadang saya merasa saya bodoh, mengapa tidak dari dulu saya mengikuti dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, harus merasakan hidup menderita dan kekurangan. Lalu Dia menjawab, tidak ada orang di dunia yang senang-senang tetapi hidup dalam pertobatan. Saya sudah puas digodain sama iblis dan juga digampar sama Tuhan, selama hidup saya. Itu tidaklah lain karena kasihNya kepada saya dan keluarga saya, dan juga teman-teman sekalian.

Karna kegelapan dalam keluarga saya dahulu, telah membawa saya untuk lebih dewasa dalam iman kepadaNya. Dan saya tahu pula, yang menyebabkan kita miskin, sakit dan tidak berdaya,adalah karena dosa. Dan dosa itulah yang ditebus oleh Tuhan Yesus, untuk menyelamatkan kita dan memberikan kita hidup yang kekal.

Yang terakhir, saya ingin mengajak rekan-rekan untuk selalu berdoa, dan mengucap syukur. Kegoncangan yang terjadi pada saat ini baru permulaan. Hukuman Tuhan baru dimulai pada dunia ini, waktunya sudah dekat. Percaya atau tidak percaya, kedatanganNya sudah dekat. Saya sendiri bisa merasakannya. Marilah kita saling mendorong dalam iman, dan biar sukacita dan damai sejahtera yang dari pada Nya menyertai kita sampai kedatanganNya yang kedua nanti.

Sungai sukacita Mu mengalir dalamku

Anggur sukacita Mu melimpah dalamku

Ku menari dan bersuka

Puji hu disetiap waktu

S'bab sungai sukacitaMu

Ada dalamku

Mengalir bersamaMu

Bersuka didalamMu

MengikutiMu Tuhan dalam kegerakanMu

MelayaniMu Tuhan di dalam sukacitaMu

Sbab hanya Tuhan yang membuat sukacitaku penuh.

Tuhan memberkati kita semua,

Jakarta, 29 Oktober 1997

Dalam kasih yang diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus,

(Sandy Suharjono)

Kamis, Februari 14, 2008

Kesaksian Ricky : Mama disembuhkan


Pada tanggal 13 Maret 2001 mama bilang sama saya kalau mama minta masuk rumah sakit lagi. Sebelum masuk Rumah Sakit papa mencari orang pinter (Tapekong) dan papa sangat percaya dengan hal itu. Pada waktu itu saya sempat pergi ke tapekong itu tetapi saya melihat kenyataanya keadaan mama saya beberapa hari tidak ada perubahan, pada waktu itu saya hanya mampu berdiam diri menghadap Tuhan dan merenungkan kebaikan Tuhan Yesus yang saya sembah. Ada satu hal yang saya ingat dari sebuah film Yesus Tokoh Terbesar Sepanjang Massa, saya di ingatkan bagaimana Yesus menyembuhkan orang buta, menyembuhkan perempuan yang mengalami pendarahan, dan membangkitkan orang mati. Lalu saya datang kepada mama dan memberanikan diri untuk bilang sama mama, kalau mama mau sembuh mama harus berdoa sekarang juga minta kepada Tuhan Yesus untuk menyembuhkan (sebab mama saya pada waktu itu masih beragama lain) pada malam hari itu juga saya dan mama bergandengan tangan dan berdoa minta kesembuhan kepada Tuhan Yesus. Saya katakan kepada mama, mama harus percaya kepada Yesus yang memberi kesembuhan buat mama.

Setelah saya selesai berdoa saya melihat mama menangis dan saya berkata kepada mama " ma, apakah sekarang mama mau terima Tuhan Yesus? mama menjawab tidak, dengan alasan mama sudah tua, kemudian saya memberi penjelasan kepada mama bahwa Tuhan Yesus tidak memandang tua - muda, besar - kecil, kaya - miskin, Tuhan Yesus tidak memandang hal itu tetapi Tuhan yesus melihat hati kita. Lalu mama dengan percaya menerima Tuhan Yesus, dan saya sangat senang sekali, pada malam itu mama hanya bisa berbaring dan tidak bisa berbuat apa - apa tetapi keesokan harinya mama minta kepada saya sebuah kursi roda, mama sekarang sudah bisa bangun dari tempat tidur, karena selama 3 bulan mama hanya bisa berbaring saja. Sesudah tiga hari mama sudah sembuh dan mulai berjalan seperti sedia kala dan pada waktu itu juga mama minta di beliin kalung Salib saya sangat bersyukur sebab mama percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

" Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan di ampuni.karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin di doakan, sangat besar kuasanya. "
Yakobus 5: 15-16.


Kesaksian Ricky Rumah Doa Buni Asih Jl.Durian B-2 No.21 BTN Buni Asih Permai Cikarang

Rabu, Februari 13, 2008

Kunci Pertama Berkat




Written by Isak Rickyanto

Wednesday, 01 June 2005


Manusia berusaha mendapatkan.
Allah berusaha memberi. Memberi adalah caraNya Tuhan.
Hidup dalam jalanNya Tuhan berarti menjadi seorang pemberi.
Cara dunia untuk mengumpulkan dan meningkatkan uang, pakaian, harta miliki,
rumah, tanah dan bisni adalah dengan MENDAPATKAN.

Matius 6:31-33

Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan?
Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga
tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. TETAPI CARILAH dahulu Kerajaan
Allah dan kebenarannya, maka SEMUANYA ITU AKAN DITAMBAHKAN KEPADAMU.

Dalam kerajaan Allah, Yesus Kristus kelihatannya tidak punya masalah kalau
kita mempunyai segala hal yang di sebut di atas.

Akan tetapi Dia memberikan pernyataan bagaimana caranya untuk memperoleh
semua itu, bukan dengan MENDAPATKAN tetapi dengan MEMBERI.

Memberi adalah memberi.

Memberi itu bukan membayar seseorang untuk apa yang sudah dikerjakannya.

Memberi itu bukan menaruh sesuatu di tangan seseorang dengan ketentuan dia
harus melakuan sesuatu.

Memberi itu bukan meminjamkan.

Memberi itu adalah melepaskan sama sekali kendali tentang sesuatu hal
kepada orang lain, sehingga mereka bisa melakukan apa pun yang mereka suka kepada
barang yang diberikan.

Kekayaan sejati tidak diukur dari apa yang yang dipunyai seseorang, tetapi
bagaimana mereka memberi dibanding apa yang mereka miliki.

Semua orang bisa memberi sesuatu. Kita termasuk orang kaya kalau kita bisa
memberi sesuatu. Bahkan benda yang paling sederhana pun bisa menjadi suatu
pemberian bagi orang lain. Kalau kita bertemu dengan orang yang tidak bisa
tersenyum, kita bisa memberikan senyum kita kepadanya.

Hidup kita akan menjadi petualangan dalam memberi, bukannya pergumulan
untuk mendapat.

Oleh : Pdt Daniel P. Martono
Dikutip Cerita-Kristen dari sebuah mailing list

Tuhan telah membuka mata ku

Oleh : Kartini A. I.

Kesaksian ini ditulis dengan harapan apa yang saya alami, kiranya bisa menjadi berkat baik bagi mereka yang telah percaya maupun yang belum percaya.

Sebelum saya percaya kepada Isa Almasih sebagai Tuhan dan Juruselamat, saya adalah seorang Muslimah, berlatar belakang dari keluarga Muslim dan dibesarkan di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Sukabumi Jawa Barat. Dari apa yang saya yakini dan pelajari selama itu, saya tumbuh menjadi seorang Muslimah yang fanatik dan anti-Kristen, dan menjebak bahkan mendebat orang Kristen paling hobi.

Berteriak-teriak di depan gereja dengan bilang: "Maria, dipanggil Yesus cuek saja" pun pernah saya lakukan. Karena saya merasa bahwa apa yang saya yakini waktu itu, adalah paling benar dan diridhoi Allah SWT, sesuai dengan Qs. Ali Imran 19 yang berbunyi: Innaddinna indallaahil Islam (Sesungguhnya agama (yang diridhoi) di sisi Allah hanyalah Islam)

Di luar Islam semuanya saya anggap sesat, apa lagi orang Kristen, kafir, karena Allahnya ada tiga : Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Tuhan Roh Kudus. Tapi alhamdullilah saya tidak pernah sampai membunuh orang Kristen.

Dan mengapa saya bisa percaya kepada Isa Almasih sebagai Tuhan dan Juruselamat ? Walaupun saya bangga dengan apa yang saya yakini dulu, tapi kalau bicara tentang hari penghakiman, itu paling takut dan paling ngeri karena saya tidak tahu pasti, kalau saya mati mendapat rahmnat Allah (masuk surga) atau laknat Allah (masuk neraka), karena saya manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan dosa.

Dari Sukabumi saya hijrah ke Bandung untuk belajar ketrampilan. Di kota kembang ini saya tinggal di pondokan atau kost. Teman-teman saya kebanyakan orang Kristen dan kebiasaan saya yang dulu tidak pernah berubah, menjebak dan mendebat orang Kristen masih sering saya lakukan dan saya tetap benci pada orang Kristen.

Entah kenapa suatu hari saya ingin membaca Alkitab punya teman dan di kitab Kejadian ada tertulis "Allah menciptakan manusia dari tanah..." saya heran, kok sama dengan Al Qur'an, padahal Injil itu kan sudah dipalsukan dsbnya, dan orang Kristen sekarang itu 'kafir'.

Berawal dari penasaran itu saya mencari teman untuk pergi ke gereja. Saya ingin tahu dan ingin menyelidiki bagaimana orang Kristen beribadah. Benar saya masuk gereja dan pertama itu saya tidak bisa menahan rasa haru dan sedih, saya menangis hingga kebaktian selesai, batin saya berontak antara dosa murtad dan percaya, murtad karena masuk gereja dan percaya kepada Tuhan.

Minggu-minggu berikutnya, saya selalu ingin dan rindu untuk datang ke gereja lagi, dan selama empat bulan saya suka ke gereja, tapi selama itu saya tidak mau berdoa dalam nama Yesus atau Isa Al-Masih, saya percaya kepada Allah tapi tidak percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan sebagai Anak Allah karena saya punya anggapan yang menyanggah keberadaan itu, yaitu surat Al Ikhlas yang berbunyi :

Qul huwallahu ahad
Katakanlah:"Dia-lah Allah, Yang Maha Esa"

Allaahush shamad :
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu

Lam yalid wa lain yuulad :
Dia tidak beranak dan tidak (pula) diperanakkan

Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad :
Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.

Meskipun saya ke gereja tapi kewajiban saya selaku orang Muslim untuk shalat lima waktu tetap saya kerjakan. Hingga pada suatu hari saya jatuh sakit; sesudah dua minggu sakit dan tidak ada tanda-tanda membaik, akhimya pada hari minggu ketiga, ketika seorang harnba Tuhan mengajak berdoa di Televisi saya spontanitas ambil Alkitab dan tiba-tiba Alkitab terbuka
sendiri di situ, Tuhan beri ayat untuk saya dan saya ingat sekali ayat itu :

"Seorang dara yang menderita pendarahan selama 12 tahun ketika Almasih 'Isa lewat dia menjamah jubahNya, dia percaya dengan menjamah jubahNya dia akan sembuh."

Saya pikir itu kok sama dengan saya. Akhirnya saya tantang Yesus, saya berdoa : "Ya Rabbi 'Isa kalau memang Engkau Tuhan dan bisa menyembuhkan segala macam penyakit, sembuhkanlah saya," dan mujizat terjadi besoknya, saya telah sembuh.

Akhirnya saya kaji lagi surat Al-Ikhlas yang menjadi sanggahan, untuk percaya tentang Isa Al-Masih itu dan saya bandingkan dengan kisah kehidupan Isa Putra Maryam, dari mulai kelahiran,mujizat-mujizatNya, sampai kepada kematian dan kebangkitanNya kembali bahkan kedatanganNya yang kedua kali. Yang lebih melekat di hati saya, adalah Isa Putra Maryam bisa menghidupkan orang yang sudah mati, kalau manusia bisa seperti itu, dia pasti takabur apalagi kalau tidak ada dasar kasih dalam hatinya dan yang berkuasa atas hidup matinya manusia hanya Penciptanya sendiri yaitu Allah.

Dari kesemua ayat-ayat Al-Ikhlas itulah saya bisa membuktikan kalau Isa (Yesus) itu adalah Allah. Tuhan bukakan mata rohani saya, yang selama ini tertutup oleh illah-illah zaman ini dan saat itu bisa percaya bahwa Isa Almasih (Yesus Kristus) tidak hanya nabi tapi Dia juga benar-benar Tuhan Yang Maha Kuasa.

Pada suatu hari saya butuh legalisir ijazah saya di Sukabumi untuk melanjutkan sekolah di Bandung; saya harus pergi ke sekolah saya yang dulu, di mana saya sekolah dan mesantren. Ketika saya minta legalisasi,entah kenapa surat kelakuan baik saya dari Kepolisian terbaca oleh mereka dan di situ agama saya tertulis Kristen Protestan sedangkan ijazah saya dari Tsanawiyah; akhirnya bukan terima legalisasi tapi malah berdebat dengan guru-guru dan Ustad saya, akhirnya saya pulang ke Bandung dengan tangan hampa.

Setelah saya bisa percaya bahwa Isa itu Tuhan dan Rabboni , tantangan pertama malah datang dari orang Kristen sendiri. Saya dulu menilai orang-orang Kristen yang suka ke gereja itu baik-baik karena ada ajaran kasih tapi ternyata tidak, saya pernah dimaki-maki dan diolok-olok "Kamu jadi Kristennya pura-pura, mana mungkin orang pesantren bisa masuk Kristen, dasar tukang pelet, tukang santet dll".

Dari kesedihan itulah saya ingin pulang ke rumah untuk mengadu ke orang tua saya, tapi apa yang saya dapati ketika saya sampai di rumah, semua keluarga menjauhi, saya heran kenapa semuanya berubah seperti ini, bahkan ketika orang tua saya bilang: "Kamu dikasih apa sih sama mereka, sampai kamu bisa menjual agama kamu dan masuk Kristen?" Saya kaget orang tua saya tahu dari mana? Dan dikiranya saya masuk Kristen dikasih supermi atau dikasih apa saja sama gereja, seperti apa yang mereka sangka selama ini, bahwa orang Islam masuk Kristen dirayu atau dikasih uang atau pula dikasih makanan.

Dan caci maki pun keluar, ayah saya bilang: "Aku tidak pernah menyangka kamu bisa jadi kayak gini, kalau kamu berbuat dosa kayak apapun masih bisa diampuni tapi ini dosa murtad, dosa yang tidak bisa diampuni lagi, dulu aku bangga kamu bisa ngajar-ngajar ngaji, dipakai di masyarakat tapi sekarang tidak ada artinya lagi, aku sampai disidang oleh ketua yayasan dan guru-guru disitu dimaki-maki gara-gara kamu masuk Kristen, kamu sudah benar-benar mencemarkan nama baik dari Pesantren sampai bisa masuk Kristen, entah ditaruh di mana mukaku dan nama baik keluarga ini sama kamu, kamu kalau binatang itu sudah mesti dibunuh saking sudah benar-benar mencemarkan nama baik, sampah di pinggir jalan masih bisa berharga, tapi kamu tidak ada harganya sama sekali, dan biar kamu tahu nama kamu itu sudah ayah masukkan proposal dan dikirim ke Menteri Agama "
Untuk apa ??? Tanyaku, biar suatu saat kalau terjadi apa-apa sama kamu, saya sebagai orang tua sudah tidak mau bertanggung jawab lagi gara-­gara kamu masuk Kristen.

Bagaikan disambar geledek di siang bolong, kenapa mereka tega seperti itu, dan lengkaplah sudah penderitaan saya waktu itu, rupanya setelah kejadian legalisasi ijazah itu, ketua yayasan langsung memanggil orang tua saya, hingga akhirnya mereka sepakat nama saya dimasukkan proposal dan di kirim ke Departemen Agama, setelah tahu seperti itu, saya tidak ada pilihan
lain lagi selain pergi dari rumah itu dan bertekad dalam hati "Ya Rabboni 'Isa, saya tidak akan meninggalkan Engkau, walau pun orang tua saya atau saudara-mara mengabaikan saya. Hanya padamulah Tuhan aku serahkan segala bebanku ini". Tuhan Allah telah amat baik kepada diri saya. Walau pun saya telah pergi tanpa dibekali apa-apa oleh ibu dan bapa, Tuhan Allah Bapa syurgawiku tidak pernah mengabaikan saya! Halleluyah! Alhamdullilah! Sejak saat itu Allah Bapa syurgawilah yang telah membekali saya setiap kali baik dari segi rohani dan fisikal, dan Dia tidak pernah mungkiri janji-janjiNya kepada setiap domba-dombanya termasuk saya!

Sehingga akhirnya tibalah waktunya bagi saya untuk menyatakan iman percaya saya kepada Al-Masih 'Isa sebagai Tuhan dan Juruselamat saya melalui Baptisan Kudus di gereja GKI Jabar di Bandung pada bulan Desember 1994, setelah selama sembilan bulan belajar katekisasi. Setelah selesai baptisan itu saya berdoa, "Tuhan, terima kasih karena Engkau telah memeteraikan saya, tetapi saya tidak ingin hanya saya saja yang selamat, saya pun ingin keluarga dan saudara-saudara saya diselamatkan, dan saya ingin menjadi Penginjil, untuk memberitakan kabar keselamatan yang berasal dari Engkau seperti yang telah saya terima".

Dan ajaib sekali Tuhan kita itu, Dia kirim dua orang ibu dengan membawa buku-buku penginjilan banyak sekali, padahal
sebelumnya saya tidak pernah mengenal dan sama sekali belum pernah bertemu dengan dua orang ibu itu, dan itu merupakan sukacita yang sangat besar sekali saya rasakan, sebagai jawaban dari doa saya untuk menjadi penginjil, dan puji Tuhan saya diperkenankan belajar di Pusat Latihan 'Christian Centre Nehemia' Jakarta dan dari apa yang saya alami saya kesimpulan :

1.Tidak ada kekuatiran dalam nama Rabbi 'Isa.

2. Kita tidak bisa bersandar pada kekuatan manusia sekalipun itu orang tua sendiri.

3. Dan keselamatan tidak bisa kita peroleh dengan amal baik kita atau dengan cuba mengumpul pahala sebanyak-banyaknya, karena keselamatan itu suatu anugerah dan hanya ada di dalam nama 'Isa Al-Masih.

Demikianlah kesaksian ini saya tulis, sebagai rasa ucapan syukur saya karena Rabboni Al-Masih 'Isa Putra Maryam telah
menyelamatkan saya dari lembah dosa dan kegelapan dan yang telah membawa ke dalam terang Allah yang ajaib.

Amin ya robbal alamin,
Hormat kami,
Kartini A.I.

Catatan redaksi :

Dua orang ibu tersebut menemukan alamat yang bersangkutan di suatu toko buku di Bandung. Dua orang ibu itu merasa terbeban dan mencari alamatnya sampai ketemu. Berkat Tuhan! Tuhan sendiri yang menuntun mereka, pasti ketemu.
Hodu ladonai! Puji Tuhan! Halleluya!

Tuhan memberkati mereka semua Amin

Ulasan redaksi :

Kebanyakan orang muslim, seperti saudara Kartini A.I. banyak membenci dan mendebat orang Kristen, padahal
Al Qur'an menyebutkan orang Kristen, orang Nasrani itu persahabatannya paling dekat dengan orang lslam.

Selasa, Februari 12, 2008

Tuhan Tidak Pernah Terlambat Untuk Menolong

Puji syukur saya kepada Tuhan kita Yesus Kristus yang memberikan kesempatan kepada saya untuk memberi kesaksian di wadah ini, biarlah ini dapat menjadi berkat bagi kita semua. Amin.

Saya adalah dari latar belakang non-Kristen tapi bersekolah di sekolah Kristen, yang sering mendengar tentang Yesus tapi tidak mengenal siapa itu Yesus.

Saat saya masih duduk di bangku SMP kelas I, saya sudah kenal yang namanya diskotik dan di bangku SMP kelas II saya mulai merokok karena diajarin teman. Sampai saya mengenal yang namanya alkohol (mabuk-mabukan). Tapi itu belum seberapa.

Akhirnya setelah memasuki umur yang ke 18, saya mengenal dan saya menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidup saya (itu pada tahun 1992 bulan 4). Lalu saya jalani sebagaimana mestinya orang Kristen. Saya juga melayani, beribadah dan rajin berdoa. 4 tahun kemudian yaitu pada tahun 1996, saya mengalami proses di gereja, saya difitnah dan saya sakit hati sebab pelayanan saya dicabut dan saya tidak boleh melayani lagi. Mengapa ini harus terjadi? Sementara pelayanan saya sekarang pada puncaknya. Waktu itu yang saya rasakan dunia seakan-akan mau kiamat. Dan sangat disayangkan saya tidak menyelesaikan masalah kepahitan dengan tuntas di hadapan Tuhan dan manusia. Akhirnya saya bawa terus di dalam hidup saya.

Dan pada tahun itu juga saya diberi izin oleh orang tua saya untuk ambil kursus di sebuah pusat kecantikan yang menurut mereka saya memiliki bakat di sana. Setelah saya jalani, di sana saya mulai bergaul dengan orang-orang yang tidak benar (saya tetap ke gereja dan saya pikir saya pasti kuat menghadapi mereka). Tidak lama kemudian, saya disuruh nemenin teman saya ke Aceh, katanya sih sebentar saja (paling banter 3 hari) dan sudah tersedia tiket pesawatnya. Alasannya sih katanya ada pesta. Pesta model apa saya sendiri saja gak tau (ngajaknya pas saya lagi di tempat saya kursus). Jadi saya pulang duluan untuk pamitan sama ortu dan sekalian ambil keperluan saya.

Waktu saya minta izin, mama saya bilang, "Gak, nggak boleh. Pesta apa juga gak je;as. Pokoknya jangan pergi." Tapi saya malah ngotot mau pergi. Dan akhirnya saya diberi izin untuk pergi.

Sesampai saya di sana, kita dijemput 2 orang pria berumur kurang lebih 35 tahun dan tampaknya aneh. Saya sudah mulai curiga dengan perempuan yang ngajak saya ini soalnya sepanjang mereka berbicara, perempuan ini terus mau dipegangin saja. Tapi mungkin perempuan ini malu dengan saya akhirnya dia duduk sedikit menghindar dari mereka. Setelah malam tiba (kita diberi tempat penginapan yang paling bagus / hotel yang terbaik di B. Aceh), satu persatu yang katanya teman pesta itu mulai berdatangan ke kamar hotel (ada cowoknya dan ada juga ceweknya). Kamar kita akhirnya jadi tempat berkumpul orang-orang yang mau pesta itu. Tiba-tiba muncul seorang pria tinggi besar sekitar 33 tahun umurnya, dan dari balik sakunya dia mengeluarkan plastik kecil berisi pil-pil yang berwarna-warni. Dari situ saya mulai ngerti. Ini toh yang namanya pesta? Dan semuanya dibagi rata termasuk saya tapi saya nolak waktu itu. Kita diajak ke lantai dasar hotel tersebut (karena di situ ada diskotiknya). Disitulah mereka mulai gila-gilaan. Tapi saya diam saja (dan tanpa saya sadari itulah awal kejatuhan saya).

Sesampai kita di medan, saya bertahan untuk tidak mengkonsumsi pil itu yang disebut dengan Ecstasy. Walaupun saya jadi sering ikut-ikutan ke diskotik (dengan teman dari Aceh ini). Saya mulai kembali merokok tapi belum juga mengkonsumsi pil itu, mulai hidup tidak karuan. Sampai akhirnya saya pergi ke diskotik bersama dengan seorang teman (dari Aceh juga, dan bukan yang biasanya). Waktu itu minuman yang disuguhkan kepada saya ternyata sudah ada mengandung pil ini yang sudah dihaluskan sebelumnya sebanyak 3 butir. Gila memang waktu itu. Setelah berkali-kali saya minum, kok makin lama makin pahit yang saya minum. Akhirnya dengan marahnya saya memaki teman saya ini karena saya sadar apa yang sudah dia lakukan terhadap saya. Beberapa menit kemudian, obat ini mulai bereaksi, saya tidak bisa menguasai diri lagi karena saya belum punya pengalaman, tapi beberapa teman saya tetap menjaga saya.

Dan akhirnya... saudara-saudara mungkin bisa menebak apa yang terjadi. Saya sudah mulai kecanduan, mulai disuruh teman-teman untuk mencari "barang" di luar ataupun di dalam (maksudnya diskotik). Mulai bergaul dengan anak-anak band dari Bandung yang kebetulan juga gila tripping dan mabuk-mabukan, mulai suka keluyuran, tidak pernah di rumah (1 minggu paling banter 2 s/d 3 hari di rumah, selebihnya di tempat penginapan bersama teman-teman). Makin lama makin bertambah kadarnya obat yang saya konsumsikan itu (2 1/2 s/d 3 butir sekali tenggak) dan juga ganja. Saya mulai jatuh dan jatuh tidak karuan. Di dalam rumah saya jadinya suka memberontak, melawan dan mencaci maki orang tua, mencuri uang hanya karena ingin bersenang-senang dan yang paling mengerikan adalah saya sampai berani memukul kepala kakak saya sendiri dengan gembok dan menendang papa karena saya tidak suka kalau saya dilarang. Akhirnya saya lari dari rumah.

Yang lebih parahnya lagi adalah saya punya hubungan gelap dengan suami orang. Saya tidak takut sama sekali waktu itu. Saya jalani saja sesuai dengan kemauan saya. Sampai orang tua saya akhirnya angkat tangan tanda menyerah / pasrah melihat kelakuan saya. Kalau saya tidak bisa berubah, mereka tidak mengakui saya sebagai anak mereka lagi. Saya iyakan saja mereka, toh saya merasa saya sudah hebat sekarang. Saya bilang sama mereka, it's okay! Tidak masalah. Betapa kurang ajarnya saya waktu itu.

Setelah 6 bulan saya berhubungan dengan suami orang, akhirnya saya hamil. Saya bergumul waktu itu dibuang atau tidak anak ini (soalnya banyak pendapat lebih baik aborsi saja). Tapi keputusan tetap ada di tangan saya, dan saya katakan tidak!

Hari demi hari saya mulai berubah, saya tidak berani ngepil, tidak berani merokok dan mabuk-mabukan, sebab saya takut nanti mempengaruhi anak saya.

Dalam hati saya, kali ini saya harus menyerah sama Tuhan. Kalau tidak saya pasti mati. Pokoknya saya harus balik. Tanpa saya sadari ternyata selama saya jatuh, kakak saya dan teman-teman saya semua terus mendoakan saya. Dan akhirnya saya memang benar-benar balik. Puji Tuhan!

Dengan adanya anak inilah saya bertekad untuk balik dan itu membuat saya mengucap syukur. Kalau saya tidak hamil waktu itu saya rasa saya tidak akan pernah balik. Tapi Tuhan tahu apa yang terbaik buat kita, Amin?

Setelah itu saya datang kepada Tuhan dengan hancur hati. Saya minta ampun dan saya minta pemulihan dari Tuhan. Dan sekarang anak saya berumur 2 tahun (pria) dan dia sangat pintar dan lucu. Dan saya juga bertekad untuk minta berpisah dari papanya sebab itu melanggar Firman Tuhan. Anak itu di tangan saya saat ini dan Tuhan tidak pernah terlambat untuk menolong saya. Tuhan juga sudah memberikan pasangan hidup untuk saya. Tuhan berikan yang terbaik, dan tahun 2000 ini kita bersepakat untuk melangsungkan suatu pernikahan yang kudus dan yang berkenan di hadapan Tuhan. Amin.

Segala syukur, hormat, kemuliaan hanya bagi Yesus Tuhan kita. Halleluyah! Tuhan memberkati!

"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah Firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."
(Yeremia 29:11)

By : unknown

RABBONI ISA AL-MASIH TELAH MENYELAMATKAN SAYA

Dulu nama saya Dadang Murtala, berdarah Sunda asli, lahir di Bandung tanggal 14 Januarl 1951. Saya 9 bersaudara 5
perempuan, 4 laki-laki, saya paling kecil tapi paling berandal. Dalam tahun 1970 saya ke Banten. Berguru di pesantren
untuk mendapatkan ilmu kekebalan tubuh dan menjinakkan hewan-hewan berbisa.

Pada akhir pelajaran saya diwajibkan membaca Al Qur'an dari permulaan, surat Al Fatihah, sampai dengan surat terakhir, surat
An Nas, hanya dalam beberapa jam. Sesudah itu saya harus puasa tiga hari dan pada hari ketiga tidak boleh tidur sama sekali.Akhirnya saya harus mengucapkan mantra khusus sebanyak seribu kali, sesudah itu saya dinyatakan siap bertempur.

Rambut saya panjang, 110 cm, terpaksa saya biarkan memanjang, karena tidak ada gunting dan tidak ada pisau yang bisa digunakan untuk memotong rambut saya. Saya masuk dalam ruangan kaca yang sudah penuh dengan 400 ekor ular-ular berbisa, ular cobra, ular welang, ular tanah dan sebagainya, juga penuh dengan kalajengking yang besar-besar sebanyak 3000 ekor. Saya bergaul dengan hewan-hewan berbisa itu siang dan malam selama 100 hari. Sudah itu dalam aktrasi yang lain saya menyediakan jeruji sebanyak 100 buah.

Saya tusukan ke leher saya dari kanan tembus ke kiri. Penonton saya persilahkan menusukkan jeruji sepeda yang lain ke tubuh saya atau ke leher saya, boleh pilih sendiri. Sampai banyak jeruji menghiasi tubuh dan leher dan mulut saya. Setelah beberapa lama berlangsung atraksi ini, jari-jari sepeda saya cabut satu per satu, bekas-bekasnya saya sapu dengan tangan saya sambil mengucapkan mantra., dan tidak ada bekas, tidak ada darah menetes.

Pada tanggai 4 Agustus 1992 terjadilah peristiwa yang tidak saya sangka-sangka. Ular cobra kesayangan saya, yang pada setiap pertunjukan selalu melilit di leher saya dengan ekornya dan menari-nari dengan batang leher dan kepalanya dengan sangat lucu mengikuti irama musik, entah kena apa mendadak sontak memagut tangan kanan saya. dan seketika itu tangan saya membengkak dan saya jatuh pingsan.

Ketika saya siuman kembali, ternyata saya telah terbaring di ruang gawat darurat di rumah sakit Ranca Badak dengan infus di tangan kiri saya. Kata dokter saya kena nerotoksin. Selama 29 hari saya terbaring di ruang gawat darurat menghabiskan 47 labu cairan dan 13 labu darah. Kondisi badan saya sangat menurun, tinggal kulit yang melekat di tulang dan rambut
saya yang panjang di bawah pinggul saya. Berat badan saya menurun dari 59 kg menjadi 37 Kg. Keluarga saya kehabisan biaya, sedang kondisi saya terus menurun tidak ada harapan lagi, saya dimintakan untuk pulang saja oleh keluarga saya.

Setelah empat hari di rumah saya tidak sadarkan diri. Saya dilarikan lagi ke rumah sakit. Saya mendengar percakapan orang
disekitar saya.Empat orang dokter sempat melihat tubuh saya. Semuanya mengatakan saya sudah tiada lagi. Visum kematian
sudah dibuat untuk penguburan saya. Keluarga saya sudah mengucapkan doa-doa orang mati di bawah ranjang saya. Tapi
seorang dokter di antara ke empat dokter yang tidak bersedia saya sebutkan namanya, melarang tubuh saya cepat-cepat di kubur, karena dia ingat percakapan saya dengan dia waktu saya dirawat di ruang gawat darurat, kalau saya mati jangan cepat-cepat dikubur. Dia berdoa dan tumpang tangan di atas kepala saya. Setelah saya mengalami tidak sadarkan diri selama dua hari satu malam itu, ada gerakan lagi pada jari-jari saya. ada pernafasan lagi. Dokter tersebut mengambil segelas plastik aqua dan di tetes-teteskan kedalam mulut saya. Saya dapat membuka mata dan telah sadar kembali. Tiga orang dokter lain ikut mendatangi saya dan mereka berempat berdoa dan tumpang tangan buat saya. Setelah tiga hari di rumah sakit saya dibawa pulang lagi oleh keluarga saya.

Selama di rumah saya merenungi hidup saya dan ingat pula atas pelayanan para dokter dan para juru rawat di rumah sakit serta ingat pula atas doa dokter tersebut. Setelah beberapa bulan di rumah, saya ingat pelajaran saya waktu belajar ilmu hitam, ilmu mantra dan ilmu tenung bahwa orang Kristen itu tidak mempan mantra dan tenung. Hati saya mendadak tergerak untuk bertemu dengan Pendeta. Dengan kondisi badan yang belum pulih, saya pergi ke Bandung langsung ke suatu Gereja yang besar di tepi jalan besar. Tetapi alangkah kecewa hati saya mereka yang ada di gereja itu tidak ada yang mau menerima kedatangan saya. Mungkin mereka menganggap saya ini kurang waras, tubuh saya kurus kering, rambut saya panjang seperti ekor kalajengking. Saya pulang ke rumah dengan rasa murung.

Beberapa hari kemudian saya pergi ke rumah salah seorang yang beragama Kristen. Saya ceritakan kekecewaan saya itu, dia
tanggap dan saya diajak ke Bandung, ke Gereja yang lain. Di sini saya dilayani. Saya mengikuti kebaktian tiap hari Minggu dan setelah tiga bulan saya dibaptis, yaitu pada tanggal 20 Juni 1993.

Sejak saya masuk gereja tidak ada lagi dalam pikiran saya untuk tampil dalam pertunjukan lagi seperti yang sudah-sudah. Bukan karena takut mati dipagut ular tapi takut akan Rabboni 'Isa. Dulu saya sahabat ular sekarang saya menjadi seteru ular dan berperang melawan ular.Dulu, ular sahabatku, sekarang Rabbi Isa Almasih Juruselamatku. Dulu, saya membenci orang Kristen tetapi orang Kristen tidak membenci saya. Dulu saya pernah membenci Yesus Kristus tetapi Yesus yaitu 'Isa tidak pernah membenci saya, bahkan hari ini Yesus telah melepaskan saya dari kuasa gelap, menyelamatkan saya dari kebinasaan.

Tetapi setan memang tidak pemah berhenti menggoda manusia.Pada suatu hari saya ditawari uang Rp 12.000.000,- untuk
pertunjukan selama satu bulan, dengan pertunjukan lima jam sehari. Nama dan gambar saya dimuat di surat kabar. Tetapi sekalipun keluarga saya hidup pas-pasan, saya tidak terpikat lagi atas tawaran Iblis tersebut.

Pada suatu hari Pendeta mengirim saya ke Jakarta untuk belajar dan berlatih di sekolah Al-Kitab. Senin sampai Jumat belajar di Jakarta, Sabtu dan Minggu di Bandung dan bertemu dengan keluarga dan handai tolan. Saya berbicara tentang keselamatan yang diajarkan oleh Sang Juruslamat sendiri yaitu AlMasih 'Isa.

Eh, banyak dari mereka yang tertarik, dan mereka minta dibaptis. Akhirnya istri saya, anak-anak saya, adik-adik ipar saya, mertua saya, teman-teman saya juga mereka yang tempat tinggalnya jauh dari rumah saya sampai 40 km dari rumah saya menerima baptisan kudus sebagal tanda pertobatan mereka, sebagai meterai mereka menjadi milik Sang Juruslamat Al-Masih 'Isa. Sampai kesaksian saya ini saya tulis, jumlah mereka itu semua sudah mencapai 87 orang. Puji Tuhan. Dan saat itu nama
saya yang mula-mula Dadang Murtala berubah menjadi Dadang Mathius.

Demikianiah kesaksian saya, saya tuliskan dengan harapan saya agar ikut menjadi penggerak dan penggairah hati anak-anak Tuhan untuk mau ikut melayani Dia. Bersaksi tentang Dia dan memberitakan kasihNya, penyelamatan orang berdosa seperti saya dulu yang pernah dikuasai setan, yang bakal binasa telah diselamatkan oleh Dia.

Puj'i Tuhan.

Tuhan memberkati kita semua

Dadang Mathius